KUMPULAN
SOAL MATEMATIKA SLTP
Dosen
Pengampu :
Sugiyanti, S.Pd, M.Pd
Disusun
Oleh :
Nama : Vivi Khafidta
Npm : 16310118
Kelas : 1D
Prodi : Pendidikan Matematika
PENDIDIKAN
MATEMATIKA
FAKULTAS
PENDIDIKAN MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS
PGRI SEMARANG
2016/
2017
A.
SISTEM
KOORDINAT (KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH)
1. Tentukan
luas jajar genjang jika terbentuk kordinat A = (-2,1) , B = ( 0,2) , C =
(4,2)
maka D = ( 2,1)
maka D = ( 2,1)
Pembahasan
Diketahui :
Alas = 4cm
tinggi = 3 cm
Ditanya : Tentukan Luas?
Jawab :
luas = a x t
= 4 x 3
= 12 cm²
luas = a x t
= 4 x 3
= 12 cm²
2. Ordinat
dari titik A (9, 21) adalah...
Pembahasan:
Diketahui : titik A (9, 21)
Ditanya : Ordinat?
Jawab :
Secara umum, penulisan suatu titik = (absis, ordinat). Pada soal di atas titik A (9, 21) menunjukkan bahwa:
Absis = 9
Ordinat = 21
Secara umum, penulisan suatu titik = (absis, ordinat). Pada soal di atas titik A (9, 21) menunjukkan bahwa:
Absis = 9
Ordinat = 21
B.
OPERASI
ALJABAR (KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS)
1. P = 4x2 +
3x dan Q = 5x - x2 , maka P – 2Q = …
Penyelesaian
Diketahui : P = 4x2 + 3x
Q
= 5x - x2
Ditanya : P – 2Q = …?
Jawab : P – 2Q = 4x2 + 3x - 2(5x - x2)
= 4x2 + 3x - 10x + 2x2
= 4x2 + 2x2+ 3x - 10x
= 6x2- 7x
2.
Harga sebuah sepatu 2 kali harga sandal.
Ibu membeli 2 sepatu dan 2 sandal untuk anak"nya , dan ibu harus membayar
Rp120.000 , berapa harga sepatu dan berapa harga sandal?
Penyelesaian
Diketahui :
Harga sebuah sepatu 2 kali harga sandal
Ditanya :
jika 2 sepatu dan 2 sandal dibayar Rp.120.000. Berapa harga sepatu dan harga
sandal?
Jawab :
Misal sepatu = x
sandal = y
sandal = y
x = 2y
2x + 2y =
120.000
2(2y) + 2y = 120.000
6y = 120.000
y = 20.000
x = 2y
2(2y) + 2y = 120.000
6y = 120.000
y = 20.000
x = 2y
= 2(20.000)
= 40.000
Jadi
harga sepatu = 40.000 dan harga sandal = 20.000
C.
FUNGSI
(KEMAMPUAN REPRESENTASI)
1. Jika f(x) = x2 +
1 dan g(x) = 2x − 3, maka (f o g)(x) = ....
Penyelesaian
Penyelesaian
Diketahui
:
f(x) = x2 + 1
g(x) = 2x − 3
Ditanya : (f o g)(x) =.......?
Jawab :
Masukkan g(x) nya ke f(x)
(f o g)(x) = f(g(x))
f(x) = x2 + 1
g(x) = 2x − 3
Ditanya : (f o g)(x) =.......?
Jawab :
Masukkan g(x) nya ke f(x)
(f o g)(x) = f(g(x))
= (2x − 3)2 + 1
= 4x2 − 12x + 9 + 1
= 4x2 − 12x + 10
= 4x2 − 12x + 9 + 1
= 4x2 − 12x + 10
2. Diberikan dua buah
fungsi f(x) = 2x
– 3 dan g(x) = x2 + 2x + 3. Jika (f o g)(a) = 33, tentukan
nilai dari 5a
Penyelesaian
Diketahui :
f(x) = 2x
– 3
g(x) = x2 +
2x + 3
Ditanya :
Jika (f o g)(a) = 33, maka nilai dari 5a?
Jawab :
Cari
(f o g)(x) terlebih dahulu
(f
o g)(x) = f(g(x)) = 2(x2 +
2x + 3) – 3
= 2x2 + 4x + 6 – 3
= 2x2 + 4x + 3
(f
o g)(a) = f (g(a))
33 = 2a2 +
4a + 3
2a2 +
4a − 30 = 0
a2 + 2a − 15 = 0
a2 + 2a − 15 = 0
Faktorkan:
(a + 5)(a
− 3) = 0
a =
− 5 atau a = 3
Sehingga
5a = 5(−5) = −25 atau 5a = 5(3) = 15
5a = 5(−5) = −25 atau 5a = 5(3) = 15
D.
PERSAMAAN
GARIS LURUS (KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS)
1. Tentukan
persamaan garis yang melalui titik K(–2, –4) dan sejajar dengan garis 3x + y –
5 = 0
Penyelesaian
Diketahui : titik K(–2, –4) dan sejajar dengan garis
3x + y – 5 = 0
Ditanya : Persamaan garis lurusnya?
Jawab :
Ø Langkah
pertama, tentukan gradien garis 3x + y – 5 = 0.
3x + y – 5 = 0
y = –3x + 5
diperoleh m = –3.
3x + y – 5 = 0
y = –3x + 5
diperoleh m = –3.
Oleh karena garis h
sejajar dengan garis 3x + y – 5 = 0 maka garis h
memiliki gradien yang sama, yaitu m = –3.
Garis h melalui K(–2, –4) maka x1 = –2, y1 = –4.
memiliki gradien yang sama, yaitu m = –3.
Garis h melalui K(–2, –4) maka x1 = –2, y1 = –4.
Ø Langkah
kedua, tentukan persamaan garis h sebagai berikut
y – y1 = m (x – x1)
y – (–4) = –3(x – (–2))
y + 4 = –3x – 6
y = –3x – 6 – 4
y = –3x –10
Jadi, persamaan garis h adalah y = –3x – 10 atau 3x + y + 10 = 0
y – y1 = m (x – x1)
y – (–4) = –3(x – (–2))
y + 4 = –3x – 6
y = –3x – 6 – 4
y = –3x –10
Jadi, persamaan garis h adalah y = –3x – 10 atau 3x + y + 10 = 0
2.
Tentukan persamaan garis yang
melalui titik R(1, –3) dan sejajar dengan garis yang melalui titik A(4,1) dan
B(–1, 2)
Penyelesaian
Diketahui : titik R(1, –3) dan sejajar dengan garis
yang melalui titik A(4,1) dan B(–1, 2)
Ditanya : Persamaan garis?
Jawab :
Ø Langkah pertama, tentukan gradien
garis yang melalui titik A(4, –1) dan B(–1, 2).
Untuk titik A(4, –1) maka x1 = 4, y1 = –1.
Untuk titik B(–1, 2) maka x2 = –1, y2 = 2.
Untuk titik A(4, –1) maka x1 = 4, y1 = –1.
Untuk titik B(–1, 2) maka x2 = –1, y2 = 2.
Oleh karena garis h sejajar dengan
garis yang melalui titik A dan B maka garis h yang melalui titik R (1, –3)
memiliki gradien yang sama dengan garis AB yaitu
mh
= mAB = -
Untuk titik R(1, –3) maka x1
= 1, y1 = –3
Ø Langkah kedua, tentukan persamaan
garis h dengan rumus
E.
TEOREMA
PYTHAGORAS (KEMAMPUAN PENALARAN)
1. Dua buah tiang berdampingan berjarak
24 m. Jika tinggi tiang masing-masing adalah 22 m dan 12 m, hitunglah panjang
kawat penghubung antara ujung tiang tersebut.
Penyelesaian:
Jika
digambarkan sketsanya, akan tampak seperti gambar di bawah ini.
Di
mana AB merupakan tinggi tiang pertama, CE meruapakan tinggi tiang kedua dan AE
merupakan panjang kawat penghubung antara ujung tiang pertama dengan tiang
kedua, maka panjang kawat (AE) dapat dicari dengan teorema Pythagoras. Akan
tetapi harus dicari terlebih dahulu panjang DE yakni:
DE
= CE – AB
DE
= 22 m – 12 m
DE
= 10 m
Dengan
menggunakan teorema Pythagoras, maka panjang AE yakni:
AE
= √(AD2 + DE2)
AE
= √(242 + 102)
AE
= √(576 + 100)
AE
= √676
AE
= 26 m
Jadi,
panjang kawat penghubung antara ujung tiang pertama dengan tiang kedua adalah
26 m
2. Seorang anak menaikkan layang-layang
dengan benang yang panjangnya 250 meter. Jarak anak di tanah dengan titik yang
tepat berada di bawah layang-layang adalah 70 meter. Hitunglah ketinggian
layang-layang tersebut.
Penyelesaian:
Jika
digambarkan sketsanya, akan tampak seperti gambar di bawah ini.
Di mana AB
merupakan jarak anak di tanah dengan titik yang tepat berada di bawah
layang-layang dan AC merupakan panjang benang. Tinggi langyang-layang dapat
dicari dengan teorema Pythagoras yakni:
BC
= √(AC2 – AB2)
BC
= √(2502 – 702)
BC
= √(62500 – 4900)
BC
= √57600
BC
= 240 m
Jadi,
ketinggian layang-layang tersebut adalah 240 m
F.
PELUANG
DAN STATISTIK (KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH)
1. Sebuah dadu dilemparkan 600 kali.
Frekuensi harapan munculnya mata dadu genap adalah…
Penyelesaian
Diketahui
: Frekuensi = 600 kali
Ditanya :
Frekuensi harapan munculnya mata dadu genap?
Jawab:
Banyaknya
mata dadu genap = 2, 4, 6
Jumlah dadu =
6
Fharapan =
P(A) x Banyaknya percobaan
Pmuncul
mata dadu genap =
=
3/6
=
½
FHarapan =
(½) x 600
=
300 kali
2. Pabrik A mengadakan uji coba lampu,
kesimpulan uji coba peluang menyala 0,91 dan ada 2000 buah lampu. Peluang bola
lampu mati adalah . . .
Diketahui : Jumlah lampu = 2000 lampu
Peluang menyala = 0,91
Ditanya : Peluang bola lampu mati?
Jawab
1
– 0,91 = 0,09
(peluang lampu mati)
Peluang
lampu mati = 0,09 x n
= 0,09
x 2000
= 180
buah
G.
LINGKARAN (KEMAMPUAN KONEKSI
MATEMATIS)
1.
Perhatikan
gambar di bawah.
Jika
besar ∠BCD
= 88° dan besar ∠ABC = 92°, tentukan besar ∠CDA
dan besar ∠DAB.
Penyelesaian:
Diketahui
:
∠BCD = 88°
∠ABC = 92°
Ditanya
: tentukan besar ∠CDA dan besar ∠DAB?
Jawab
:
·
∠CDA + ∠ABC = 180°
∠CDA + 92°= 180°
∠CDA = 180° - 92°
∠CDA = 88°
·
∠DAB + ∠BCD = 180°
∠DAB + 88°= 180°
∠DAB = 180° - 88°
∠DAB = 92°
2.
Berdasarkan
gambar di bawah, jika ∠BOC = 60°, hitunglah besar ∠BAC!
Penyelesaian
:
Diketahui
: ∠BOC = 60°
Ditanya
: hitunglah besar ∠BAC?
Jawab
:
∠BAC dan ∠BOC menghadap busur yang sama, yaitu busur BC, maka:
∠BAC = 1/2 × BOC
∠BAC = 1/2 × 60° = 30°
Jadi,
besar ∠BAC = 30°.
Komentar
Posting Komentar